1. TEORI
Baik disadari
maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkanseseorang yang tidak
memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita
tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang
disebabkanoleh kontrasi otot.
Gerak terjadi
begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian
tubuh.Terdapat banyak komponen – komponen tubuh yang terlibat dalam grak
iniBaik itu disadari maupun tidak disadari.
Gerak adalah suatu
tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana
untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Dan dalam
melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh
yang lain.Hal ini menunjukkan suatu kerja sama yang siergis.
Kita dapat
bayangkan diri kita berada dalam sebuah lorong yang gelap Semua indera kita pun
akan siap siaga.Telinga pasti akan mendengar segala sesuatu sehalus apa pun.
Kemudian kita menabrak sesuatu. Dalam keadaan seperti itu diri kita pasti
refleks melompat bahkan akan menjerit.Denyut jantung akan cepat dan secara
refeks kita pun berlari. Begitulah
salah satu contoh gerak refleks yang terjadi pada diri kita.
Seluruh mekanisme
gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan system saraf. Sistem
saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf
atau neuron. Meskipun system saraf tersusun dengan sangat kompleks,tetapi
sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel,yaitu sel saraf dan sel neuroglia.
Adapun berdasarkan
fungsinya system saraf itu sendiri dapat dibedakan atas tiga jenis :
1. Sel saraf
sensorik
Sel saraf sensorik
adalah sel yang membawa impuls berup rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan),
ke system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).SEl saraf sensorik
disebut juga dengan sel saraf indera,karena berhubungan dengan alat indra.
2. Sel saraf Motorik
SEl saraf motorik
berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf pusat (otak atau
sumsum tulang belakang) menuju to atau kelenjar tubuh. Sel saraf motorik
disebut juga dengan sel saraf penggerak,karena berhubungan erat dengan otot
sebagai alat gerak.
3. Sel saraf penguhubung
Sel saraf
penguhubung disebut juga dengan sel saraf konektor,hal ini disebabkan karena
fungsinya meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
Namun pada hakikatnya sebenarnya system
saraf terbagi menjadi du kelompok besar :
1. Sistem saraf sadar
Adalah system saraf yang mengatu tau
mengkoordinasikan semua kegiatan yang dapat diatur menurut kemauan
kita.Contohnya,melempar bola,berjalan,berfikir,menulis,berbicara dan lain-lain.
Saraf sadar pun terbagi menjadi dua :
a.Saraf pusat
terdiri dari :
<!--[if
!supportLists]-->- <!--[endif]-->Otak
Merupakan pusat kesadaran,yang letaknya di
rongga tengkorak.
<!--[if
!supportLists]-->- <!--[endif]-->Sumsum
tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi
menghantarkan impuls (rangsangan) dari dan ke otak,serta mengkoordinasikan
gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas tulang belakang,yakni dari ruas – ruas
tulag leher hingga ke ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Dan dalam sumsum
ini terdapat simpul – simpul gerak refleks.
b. Saraf Tepi
Sistem saraf tepi
terdiri dari sarfa-saraf yang berada di luar system saraf pusat (otak dan
sumsum ulang belakang). Artinya system saraf tepi merupakan saraf yang menyebar
pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubh tertentu,sepeti
kulit,persendian,otot,kelenjar,saluran darah dan lain-lain.
2. Susunan saraf tak sadar.
- Susunan saraf simpatis
- Susunan saraf parasimpatis
Gerak pada umumnya terjadi secara
sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf
sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah
yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi
secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi
dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari
terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Dimana gerak refleks ini merupakan gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang
paling sederhana. Jalur saraf
ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik ,interneuron, dan neuron motorik,
yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang
paling sederhanahanya memerlukandua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan
neuron motorik. Gerak refleks
bekerja bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan seseorang.
Pada gerak refleks, impuls melalui
jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang,
kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf
penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke
saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas
ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks
otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak
mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang
belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang
misalnya refleks pada lutut
Kemudian bagaimanakah mekanisme gerak
refleks dalam tubuh kita?
Gerak refleks
adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur
saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor,interneuron,dan neuron motor,yang
mngalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu.Gerak refleks yang paling
sederhana hanya memerlukan dua tipe sel sraf yaitu neuron sensor dan neuron
motor.
Gerak refleks
disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan.
Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan menarik kaki dan
akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak , dengan
keluarnya air liur tanpa disadari. Brikut skema gerak refleks:
Gerak refleks
terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensori langsung
disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung).Hal ini berbeda sekali
dengan ekanisme gerak biasa.
Gerak biasa
rangsangan akan diterimaleh saraf sensorik dan kemudian disampaikan langsung ke
ota. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga
terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa gerakan itu diketahui atu
dikontrol oleh otak. Sehingga oleh sebab itu gerak biasa adalah gerak yang disaari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar